JALAN-JALAN KE NIAS TAPI NGGAK KE PULAU ASU RUGI BANGET DEH! 2019-06-04 00:00

Pantai utama Pulau Asu di depan Ina Silvi Cottage

 

Saat pertama kali berkesempatan mengunjungi Pulau Asu di Nias Barat, Sumatera Utara, Oktober 2018, saya nggak berharap banyak. Secara saya sudah berkali-kali ke Raja Ampat di Papua Barat dan Taman Nasional Komodo di Flores sebagai gudangnya pantai cantik dan laut biru kristal hijau turkois sebening kaca, jadi standar saya terhadap laut cantik itu tinggi (sombong... hihi, mohon ampuuun Gusti). Ternyata begitu menjejakkan kaki di Pulau Asu setelah menyeberang dengan perahu bermotor sekitar 40 menit, saya langsung meralat apa yang ada di pikiran saya tentang pulau ini. Pantainya berpasir putih, air lautnya bergradasi dan jerniiih. Dan itu baru pembukaannya.... Mari ikuti pengalaman saya dua kali ke sana.

 

Air lautnya bergradasi

 

Pada kunjungan pertama tiba di pulau sudah sore, habis hujan. Dan kami pun disambut pelangi. Cantik banget!

 

Kalau beruntung dapat pelangi

 

Kami mendarat di sisi utama pulau yang menghadap Pulau Nias. Sunset tak tampak dari sini, kami hanya kebagian semburatnya saja. Itu pun sudah amat cantik, bikin kami semua rajin menjepretkan kamera.

 

Semburat cantik after sunset

 

Untungnya datang dua kali tuh ya, saya jadi bisa menuntaskan hal yang nggak sempat saya lakukan di kunjungan pertama. Pada kunjungan kedua Maret 2019 saya dan rombongan berkesempatan jalan kaki ke ujung barat pulau, ke depan Asu Camp, penginapan yang dikelola bule, demi melihat sunset. Nggak sia-sia karena sunsetnya sumpah keren banget! Kami beruntung cuaca cerah, jadi bisa menyaksikan matahari bulat sempurna yang berwarna kuning kemerahan perlahan lenyap ke batas horizon.

 

Sunset bulat sempurna di depan Asu Camp

 

Berpose-pose dengan latar sunset

 

Selain kesan pertama yang menggoda (dapat pelangi, makan lobster melimpah, suasana pagi yang damai), adalah Mama Silvi alasan lain yang membuat saya kembali ke Pulau Asu. Wanita mungil berkulit putih berdarah Padang yang mengelola dan memiliki Ina Silvi Cottage ini begitu ramah dan hangat menyambut dan melayani kami, tamu-tamunya. Masakannya juga enak, bikin saya makan banyak selama di Pulau Asu. Lupakan diet!

 

Makan siang yang disiapkan Mama Silvi di Ina Silvi Cottage

 

Meskipun Ina Silvi Cottage termasuk penginapan sederhana, tanpa AC, hanya kipas angin, kamarnya jauh dari mewah, tapi karena dikelola oleh pemilik yang memakai hatinya dalam setiap proses melayani tamu, membuat siapa pun saya jamin betah menginap di sini. Tarif kamarnya/bungalownya per malam Rp500.000, satu kamar bisa diisi berdua atau berempat, kamar mandi private. Harga itu belum termasuk makan ya. Pokoknya asyik nginep di sini.

 

Ina Silvi Cottage, bungalow paling ujung

 

Ina Silvi Cottage

 

Btw, Mama Silvi baik banget, pas pulang saya dikasih cenderamata berupa lukisan Pulau Asu yang dibuat salah satu tamu bulenya.

 

Mama Silvi memberikan saya lukisan sebagai cenderamata

 

Selain Ina Silvi Cottage, di Pulau Asu ada 3 penginapan lain yaitu Puri Asu Resort, Asu Camp dan Sozinho Surf Lodge. Puri Asu Resort letaknya di sebelah Ina Silvi Cottage. Bagus, tapi tentunya jauh lebih mahal.

 

Ayunan favorit di depan Puri Asu

 

PROFIL PULAU ASU

Pulau Asu termasuk gugusan Kepulauan Hinako di pesisir barat Pulau Nias, yang masuk dalam Kecamatan Sirombu. Kepulauan Hinako terdiri dari 8 pulau: Hinako, Asu, Bawa, Langu, Bogi, Hamutala, Simana, dan Heruanga.

 

 

Dinamakan Pulau Asu yang dalam bahasa Nias artinya juga “anjing”, karena kalau dilihat dari atas bentuk pulaunya menyerupai anjing. Ada juga sumber mengatakam ASU ini singkatan dari Aurifa Safuriata Urugi yang artinya “tempat kehidupan terakhir yang aku temukan”. Sangat beralasan mengingat letaknya yang terluar di sisi barat Sumatera dan langsung berhadapan dengan Samudera Hindia.

 

Pulau yang luasnya hanya 18 km2 dan dihuni 28 kepala keluarga ini menawarkan ketenangan sekaligus aktivitas seperti snorkeling (spot bagus di depan Puri Asu Resort dan di sebelah kanan Ina Silvi Cottage), dan tentunya selancar (ombak terbaik hingga 7 m bisa ditemukan di Pulau Bawa). O ya, kita juga bisa berinteraksi dengan anak-anak lokal lho...

 

Snorkeling di Pulau Asu

 

CARA KE PULAU ASU

Bisa naik kapal umum reguler dari Pantai Sirombu, tapi berhenti di beberapa pulau lain yang berpenduduk. Lebih praktis minta jemput perahu motor dari penginapan yang kita buking. Hanya 30-45 menit dengan ombak yang relatif tenang.

 

Ke Pulau Asu dengan perahu

 

CARA KE PANTAI SIROMBU

Kota Sirombu di Nias Barat berjarak 70 km dari Gunungsitoli, kota utama di Pulau Nias. Berkendara 2,5-3 jam melalui jalan berkelok turun naik, dan di beberapa ruas masih rusak. Bisa dengan naik kendaraan umum antarkota, tapi berhubung sangat terbatas, jadi lebih baik sewa mobil berikut supirnya dari Gunungsitoli atau sekalian ambil paket tur dari agen travel lokal seperti Go Nias Tour (www.goniastours.com, HP: 081260274444).

 

Tarif sewa mobil dari Gunungsitoli ke Nias Barat (atau tujuan luar kota lainnya) per hari (12 jam) termasuk supir & BBM Rp650.000. Kalau menginap ada tambahan biaya untuk supir Rp150.000 per malam.

 

Baca juga: "Pulau Seram Tak Hanya Punya Pantai Ora"

 

CARA KE NIAS (GUNUNGSITOLI)

Dari Jakarta terbang direct ke Bandara Binaka Gunungsitoli dengan Garuda Indonesia 3X seminggu (Selasa-Kamis-Sabtu). Kalau dengan Lion + Wings dan Batik transit di Bandara Internasional Kualanamu Medan. Ada jadwalnya setiap hari. 

 

Gimana.... mau jadiin Pulau Asu sebagai destinasi liburan kalian, Trippers?

Teks: Mayawati NH Foto: Ifam Tedi Borneo, Mayawati NH, Go Nias Tour
Comment
Elli

Boleh info kontak mama Silvi kah?

2021-10-05
Kennethhug

masculine herbal complex studiomerliniortodonzia.it/cgi-bin/antibiotici.htm homemade facial remedies

2020-02-12