NASGOR CAKALANG KECOMBRANG ENAK INI ADA DI TANGERANG 2017-09-28 00:00

 

Apa istimewanya nasi goreng? Mau tahu istimewanya menu paling populer di negeri kita ini, datanglah ke Tangerang, tepatnya ke Perumahan Modern Land, Ruko Modern Walk MW No.9. Di sana ada Rumah Makan Kembang Bawang yang baru buka sekitar 1 tahun lalu yang punya sajian khusus aneka nasi goreng dan juga masakan yang populer di Tangerang. Ya, rumah makan ini memang khusus Masakan Indonesia & Tradisional Benteng (sebutan untuk Tangerang), dan halal, tidak ada menu yang mengandung babi.

 

Nasi goreng yang sesungguhnya nasi goreng itu harus ada bau gosongnya (smoky) sedikit. Itulah pakem yang diyakini Mario Dalimartha, sang koki yang masih belia, 26 tahun. Nasinya juga nggak boleh terlalu lembek apalagi lengket pun nggak boleh terlalu pera bercerai berai, harus pas. Hasil gorengannya juga nggak boleh terlalu berminyak. Lewat percobaan berkali-kali mengoplos (mencampur-campur) beberapa jenis beras, akhirnya Mario menemukan padanan yang paling pas, yang kini disajikannya secara konsisten di rumah makannya.

 

Nasgor cakalang asap kecombrang

 

Kalau Anda ke sana, jangan lewatkan nasi goreng cakalang asap kecombrang, atau bagi yang suka pete pilih nasi goreng pete. Disajikan di atas piring rotan beralas kertas nasi, dengan kerupuk kampung dan irisan ketimun, penampakan nasi gorengnya sungguh sederhana. Tapi begitu mencecap rasanya di dalam mulut, Anda pasti bersemangat untuk menyendoknya lagi dan lagi. Aroma asap cakalangnya dan juga rasa kecombrangnya begitu terasa. Ada juga menu nasi goreng kunyit dan nasi goreng kencur untuk yang vegetarian.

 

Mie kangkung

 

Gado-gado siram

 

Selain nasi goreng, rumah makan ini juga menyediakan mie kangkung, ketupat sayur, gado-gado siram (alias rujak penganten), siomay, soto betawi, otak-otak dan aneka gorengan seperti bala-bala (bakwan), pisang goreng. Semuanya maknyus, benar-benar sesuai rasa asli masakan rumahan orang Tangerang. Mie kangkungnya hadir dengan kuah yang mlekoh bergelimangan bumbu yang kaya rasa. Aroma ebi terjejak jelas di lidah. Potongan daging ayamnya cukup besar, sesuai dengan pakemnya mie kangkung, jumlah kangkungnya juga pas, nggak kelewat banyak dan nggak terlalu sedikit. Jangan lupa, sebelum disantap kucurkan dulu perasan jeruk limo dan sambal kacang yang disajikan memang khusus buat mie kangkungnya. Untuk minumnya yang nggak standar ada es selasih cincau yang manisnya pas, nggak terlalu manis.

 

Es selasih cincau

 

Otak-otak

 

Siomay

 

Selain Mario yang khusus fokus di nasi goreng, juga ada Anton, yang terhitung masih paman Mario, yang khusus memasak menu khas Bentengnya. Anton sudah pengalaman di bisnis katering selama hampir 20 tahun, belajar masak secara otodidak. Sedangkan Mario lulusan Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti Jakarta yang pernah bekerja sebagai tim dapur di Banyan Tree Bali dan juga di New York. Keinginan kuat membuat restoran sendiri dengan idealismenya mengantar Mario sekarang berada di balik dapur Kembang Bawang. Eko Dalimartha, ayah Mario, yang sempat mengobrol setelah kami makan bercerita, Mario bahkan awalnya tak segan berjualan di warung tenda asal milik sendiri. Sebagai ayah Eko nggak tega dan akhirnya membantu mencarikan ruko yang bisa disewa.

 

Bagian dalam restorannya

 

Sementara ini rumah makan yang bertempat di ruko 3 lantai ini baru mengaktifkan lantai satunya yang bisa menampung kurang lebih 7 meja yang masing-masing bisa ditempati 4 orang. Menyusul segera lantai dua juga akan menjadi area makan bagi para pengunjung. Saat ramai memang kapasitas lantai satu nggak memadai. Waktu kami datang di hari Minggu saat jam makan siang pengunjung silih berganti datang. Tak heran kalau rumah makan ini selalu ramai karena masakannya dibuat dengan sepenuh hati, harganya pun tergolong standar, nggak bikin kantong jebol. Nasi goreng cakalang asap kecombrangnya dihargai Rp 32.000, mie kangkung Rp 28.000, gado-gado siram Rp 22.000, soto betawi Rp 28.000, es selasih cincau Rp 12.000.

 

Tampak depan rumah makan Kembang Bawang

 

Untuk yang datang dengan mobil jangan khawatir, area parkir di ruko ini luas, ada 3 atau 4 lapis, bisa parkir di mana saja. Rukonya juga gampang dicari. Setelah masuk ke Modern Land di Tangerang lurus saja ikuti jalan besar (Jl. Hartono Raya) , nah Ruko Modern Walk ini hanya beberapa menit saja dari gerbang depan dengan berkendara. Posisinya di sebelah kiri. Penasaran dengan rasa nasi goreng atau mie kangkungnya? Langsung saja lah meluncur ke sana.... Jam bukanya dari jam 8 pagi sampai 10 malam. 

Teks & Foto: Mayawati NH
Comment