8 TEMPAT LIBURAN KELUARGA DI MALANG 2017-03-17 00:00

Bukit Paralayang Gunung Banyak

 

Malang telah menjadi primadona baru destinasi liburan keluarga selain Bali dan Jogjakarta. Apalagi dalam dua tahun belakangan banyak objek wisata baru yang muncul di Malang, termasuk di Batu dan Pujon yang masuk dalam Kabupaten Malang. Kehadiran Jatim Park Grup dengan beragam theme park-nya juga turut memberi kontribusi bagi tersohornya Malang. Inilah 8 tempat yang MyTrip pilihkan untuk liburan keluarga Anda di Malang.

 

 

1. OMAH KAYU & BUKIT PARALAYANG GUNUNG BANYAK

Omah Kayu

 

Gunung Banyak di Batu sudah cukup lama menjadi lokasi take off tandem paralayang. Tapi kini tempat ini sudah berkembang. Di bukit yang disebut Bukit Paralayang ini kita bisa duduk-duduk menikmati kesejukan udara dan pemandangan indah ke arah jejeran gunung dan juga Kota Batu. Kalau ada yang melakukan tandem paralayang, berarti bonus buat kita untuk menontonnya. Bonus lainnya adalah sunset yang memukau. Nah kalau Omah Kayu, baru ada sejak 2014. Berupa 6 unit bangunan kayu yang didirikan di atas pohon pinus di tepi lereng. Nggak perlu menginap untuk bisa berfoto dan menikmati pemandangan dari Omah Kayu. Setelah bayar tiket masuk kawasan Bukit Paralayang Rp 10.000, kita harus bayar lagi Rp 5.000/orang untuk bisa masuk ke area Omah Kayu. Kita harus bergiliran dengan pengunjung lain untuk bisa berfoto di teras rumah-rumah kayu yang eksotis. Ada rumah yang hanya bisa menampung 4 atau 6 orang. Patuhi ya, demi keamanan bersama.

 

2. TAMAN KELINCI (RUMAH HOBBIT)

Rumah Hobbit

 

Taman yang baru dibuka Desember 2016 ini berada di jalan yang sama dengan ke arah Bukit Paralayang, tepatnya di Desa Pandesari Kecamatan Pujon. Di sini anak-anak bisa bermain dengan kawanan kelinci, petik stroberi, dan tentu jangan lupa berfoto di depan Rumah Hobbit. Pemandangan yang terlihat dari sini juga cantik, apalagi saat sunset. Tiket masuk Rp 10.000.

 

Pemandangan di Taman Kelinci

 

3. LABIRIN & AIR TERJUN COBAN RONDO

Seru-seruan di Labirin

 

Pastinya seru mengajak anak-anak mencari jalan di dalam labirin hingga ketemu titik tengah dan keluar lagi ke tempat semula. Anak-anak juga bisa bermain di Play Ground (bayar lagi Rp 10.000). Atau menyewa segway dan sepeda gunung. Kalau sudah puas bermain di Taman Labirin, lanjutkan ke Air Terjun Coban Rondo yang masih dalam satu kawasan. Air terjun setinggi 80-an meter ini sangat gagah. Mendekatinya dalam radius 30-an meter aja kita sudah kena tampias airnya. Awasi anak-anak Anda, jangan terlalu dekat ke area air terjun. Kalau anak-anak mau main air cukup di aliran sungainya saja, jangan di kolam di bawah air terjun. O ya, hati-hati banyak monyet berkeliaran. Monyet akan dengan cepat merampas kantong-kantong plastik berisi makanan dalam genggaman Anda. Selebihnya, monyet-monyet itu tak mengganggu. Tiket masuk kawasan Rp 18.000 (wiken) dan Rp 15.000 (hari kerja). Plus bayar Rp 10.000 lagi untuk masuk Taman Labirin.

 

Coban Rondo

 

Baca lebih lengkap tentang Taman Labirin di sini.

 

4. MUSEUM ANGKUT

Spot unik di Gangster Town

 

Museum yang sangat luas ini terdiri dari beberapa ruang pamer alat angkut serta area-area yang diberi nama negara seperti Jerman, Prancis, Italia, Inggris, juga Batavia, Gangster Town, lengkap dengan landmark-landmark-nya. Kalau sekadar melihat-lihat sekilas mobil-mobi dan alat angkut lain yang dipajang dan berfoto di spot-spot unik, waktu 2 jam sangat lebih dari cukup. Tapi jika anak-anak Anda punya minat khusus terhadap sejarah alat angkut dan merupakan penikmat mobil-mobil tua dan mewah, plus suka selfie, alokasikan paling tidak 4 jam di sini. Museum yang berada di Kota Batu ini tiket masuknya Rp 60.000 (hari kerja) dan Rp 80.000 (wiken dan hari libur).

Baca lebih lengkap tentang Museum Angkut di sini.

 

5. ECO GREEN PARK

 

Lokasi Eco Green Park tepat di sebelah Batu Secret Zoo dan Jatim Park 2 atau tepatnya di Jl.Oro-Oro Ombo No.9A, Kota Batu, Malang. Dengan luas sekitar 5 hektar, taman wisata yang bermotto Fun and Study ini memiliki sekitar 35 wahana edukasi serta memamerkan ekosistem dan koleksi reptil dan burung yang lengkap dan bertaraf internasional. Konsepnya memadukan wisata alam, kebudayaan, lingkungan, dan seni yang inspiratif, menarik, serta mendidik. Cocok sebagai wisata edukasi untuk anak-anak. Anak-anak bisa belajar tentang ekosistem dan mendapatkan banyak pengetahuan lewat berbagai permainan yang sangat menyenangkan. Harga tiket masuknya Rp 30.000 (Senin-Kamis) dan Rp 40.000 (Jumat-Minggu, tanggal merah & high season).

Baca lebih lengkap tentang Eco Green Park di sini.

 

6. BROMO

Bromo terlihat dari Puncak B29

 

Gunung Bromo berada di 4 kabupaten yakni Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Malang. Dan Kota Malang menjadi gerbang masuk wisatawan yang ingin menikmati spektakulernya sunrise di Bromo. Menikmati Bromo, yang mainstream ya dari Bukit Pananjakan. Tapi kini sudah ada pilihan lain, yakni dari Puncak B29 di Desa Argosari, Senduro, Lumajang. Kalau nggak mau berangkat tengah malam harus menginap di Senduro. Jadi bisa berangkat pukul 03.30 dari hotel di Senduro. Lantas sambung naik ojek dari Desa Argosari. Tenang aja, walaupun jalannya menanjak dan berlika-liku tapi jalanannya sudah berupa aspal dan konblok, juga cukup lebar. Jadi anak-anak usia 9 tahun ke atas bisa diajak. Yang penting pakaikan jaket tebal berikut kupluk dan masker wajah agar tidak kedinginan. Tiket masuk kawasan Rp 5.000, dan bayar ojek PP Rp 75.000 (bisa lebih murah tergantung nego).

Baca lebih lengkap tentang Puncak B29 di sini.

 

7. KAMPUNG WARNA-WARNI JODIPAN

 

Layaknya kampung di bantaran kali, Kampung Jodipan di Kota Malang ini tadinya kumuh. Tapi sejak ‘disulap’oleh beberapa orang mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dengan bantuan dana CSR (Corporate Social Responsibility) dari Indana Paint, kampung di bawah Jembatan Embong Brantas ini malah menjadi menarik dan jadi objek wisata baru yang populer di Malang. Kampung Warna-Warni ini juga disebut Kampung Tridi karena selain dicat warna warni baik tembok maupun atapnya, juga ada gambar-gambar 3D di beberapa tembok rumah warga. Untuk masuk dan melihat gambar-gambar 3D itu kita harus membayar tiket yang murah, Rp 2.000 saja. Tapi kalau hanya mau berfoto, lokasi di atas jembatan (tanpa perlu masuk kampung) adalah yang paling cocok.

 

8. WISATA PETIK APEL

 

Kota Batu sejak lama terkenal dengan wisata petik apelnya. Dulu yang terkenal adalah Kusuma Agrowisata. Sekarang banyak kampung di Batu yang menyelenggarakan wisata petik apel. Mereka bekerja sama dengan beberapa hotel. Jadi pihak hotel memberikan fasilitas gratis wisata petik apel kepada para tamunya. Tamu akan dijemput angkot untuk kemudian menuju kebun apel. Kita bisa memetik dan memakan apel sepuasnya selama berada di kebun. Perhatikan cara memetiknya ya. Satu tangan memegang tangkai apel, satu tangan lainnya memuntir hingga apel lepas. Apel-apel yang kita petik dan tidak habis dimakan akan ditimbang. Per kilonya dihargai Rp 30.000. O ya, kalau hotel tempat kita menginap nggak ada fasilitas ini, kita diwajibkan membayar Rp 25.000-30.000 per orang termasuk jemputan. Anak-anak pasti enjoy dengan wisata ini. 

Teks: Mayawati NH Foto: Dok. Eco Green Park, Gunata Gura, Jetty Mardona, Mayawati NH
Comment