MENYAMBANGI NEGERI SONG JOONG KI DAN SONG HYE KYO (Bagian 3) 2016-08-24 00:00

Korea (baca: Korea Selatan) memang nggak ada matinya. Sejak Winter Sonata tahun 2002 sampai Descendants of The Sun yang sekarang lagi ngetop dan ditayangkan RCTI ini, Korea jadi tujuan favorit pejalan dari Indonesia. Ya, gegara serial drama yang dibintangi Song Joong Ki sebagai Kapten Yoo dan Song Hye Kyo sebagai Dokter Kang, banyak yang ingin jalan-jalan ke Negeri Ginseng ini. Ada yang ingin ke coffee shop tempat kencan kedua tokoh utamanya, dan bahkan ada yang berharap bertemu pria secakep Song Joong Ki dan wanita secantik Song Hye Kyo di Korea.

 

(Bagian 2 bisa dibaca di sini)

 

KOTA DAN OBYEK-OBYEK WISATA FAVORIT DI KOREA

GYEONGJU

Merupakan  ibu kota kerajaan kuno Silla (57 SM–935 M) yang menguasai hampir seluruh Semenanjung Korea dari abad ke-7 hingga ke-9 (paling lama bertahan di Korea). Banyaknya peninggalan dari zaman Silla membuat Gyeongju sering disebut sebagai "Museum Tanpa Dinding" dan dikenal juga sebagai kota sejarah utama di Korea. Gyeongju Historic Areas dinobatkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO tahun 2000. Untuk menuju Gyeongju dari Seoul bisa naik bus ekspres (4-5 jam) atau kereta cepat (2 jam). Obyek wisatanya antara lain:

 

  1. DAEREUNGWON TOMB COMPLEX

 

Disebut juga Cheonmachong Tomb, merupakan makam kuno peninggalan Dinasti Silla. Ada 23 makam besar  --yang paling terkenal Cheonmachong dan Hwangnamdaechong.  Di Cheonmachong ditemukan lukisan kuda serta 11.526 barang peninggalan sejarah di antaranya mahkota raja. Sedangkan  Hwangnamdaechong, yang merupakan makam terbesar, memiliki >30.000 peninggalan kerajaan Silla. Buka setiap hari pkl 08.30-21.00. Tiket masuk 1.500 won. Untuk ke sana, dari terminal bus Gyeongju naik bus kota 70 atau 42.

 

 

  1. CHEOMSEONGDAE OBSERVATORY

 

Letaknya nggak jauh dari Daereungwon Tomb Complex. Cheomseongdae merupakan observatorium tertua di Asia. Dibangun pada masa pemerintahan Ratu Seon Deok (632-647), digunakan untuk mengamati bintang-bintang dalam rangka meramalkan cuaca. Buka setiap hari pkl. 09.00-21.00 (summer). Untuk winter hingga pkl 22.00. Tiket masuk 500 won.

 

 

  1. TAMAN TUMULI

 

Letaknya nggak jauh dari Cheomseongdae. Merupakan kompleks taman luas dengan banyak bukit hijau yang merupakan makam raja-raja Kerajaan Silla. Dari terminal Gyeongju Intercity (sekitar pusat kota) bisa jalan kaki ke sini. Tapi dianjurkan sewa sepeda untuk mengelilingi taman.

 

 

  1. MUSEUM NASIONAL GYEONGJU

 

Museum ini penuhi peninggalan Kerajaan Silla. Dapat dicapai dengan berjalan kaki dari Taman Tumuli. Tutup pukul 18.00 dan memakan waktu 2 jam untuk menjelajahi seisi museum.

 

 

  1. BULGUKSA TEMPLE

 

Di komplek kuil terbesar di Korea ini ada 2 bangunan pagoda yang terkenal, yakni The Dabotap (Banyak Harta Pagoda) dan Seokgatap (Sakyamuni Pagoda). Dua pagoda ini dipilih sebagai Treasures Nasional Korea tahun 1962. Buka setiap hari pkl.07.00-18.00. Tiket masuk  4.000 won. Dari terminal bus Gyeongju Intercity naik bus nomor 10 atau 11.

 

 

  1. SEOKGURAM GROTTO

 

Terletak di perbukitan di Mt.Tohamsan. Nama resminya Seokguram Seokgul. Merupakan gua buatan dari  batu granit yang di dalamnya terdapat patung Buddha besar di ruangan kaca. Sayangnya patung Buddha itu nggak boleh dipotret. Karena lokasinya di atas bukit diperlukan 20-30 menit jalan kaki dari perhentian bus. Suasana pegunungan dan pemandangan yang indah ke arah Kota Gyeongju dapat kita lihat dari sini. Banyak sekali pengunjung yang datang saat fajar tiba. Sinar semburat merah sang mentari membuat suasana perjalanan jadi lebih indah. Buka pkl.07.00-17.00. Tiket 4.000 won. Dari terminal Gyeongju Intercity naik bus nomor 10 atau 11, turun di Bulguksa Temple. Dari situ naik bus nomor 12.

 

  1. ANAPJI POND

 

Sebaiknya dikunjungi pada malam hari karena cahaya-cahaya lampu di malam harilah yang membuat tempat ini terkenal indahnya. Anapji Pond merupakan bagian dari kompleks istana Kerajaan Silla dan berfungsi sebagai taman peristirahan bagi raja. Tempat ini direstorasi pada 1975.

 

 

(Bersambung ke sini)

Teks: Adi Pamungkas, Riswanto Tan Foto: Adi Pamungkas, Korea Tourism Organization, Riswanto Tan
Comment