KE PARIS HARUS MENGUNJUNGI INI SEMUA (Bagian 1) 2016-06-12 00:00

Menara Eiffel

 

Mulai Sabtu 11 Juni 2016 dini hari Kota Paris akan menjadi fokus pandangan masyarakat dunia, khususnya pecinta bola sejagad. Ya, tepat hari itu gelaran Piala Eropa 2016 dimulai, dengan laga pembuka tim Ayam Jantan Prancis ditantang tim Rumania. Siapa yang akan memenangkan Piala Eropa kali ini? Tentu kita harus menunggu hingga babak final sebulan lagi. Nah terlepas dari Piala Eropa, Kota Paris yang sering disebut The City of Love, pastinya menarik untuk dikunjungi.

 

SEKILAS PARIS

Berada di jantung utara Prancis. Sejak 4.200 tahun SM sudah dijadikan wilayah pemukiman. Letaknya di belokan Sungai Seine. Awalnya hanya kota kecil (cuma 78 km2), tapi pertumbuhan pesat di daerah urban telah membuat Paris menjadi hampir 140 kali lebih besar kini (14.500 km2). Dengan populasi hanya +/-3,5 juta orang, kota ini dikunjungi lebih dari 35 juta wisatawan setiap tahunnya.

Perang, revolusi, pergantian raja-raja selama berabad-abad membuat kota ini memiliki banyak sejarah. Napoloen III pernah merenovasi kota secara besar-besaran untuk membuatnya menjadi lebih indah dan bersih. Sayangnya 30 tahun kemudian sebagian besar hasil renovasi ini terbakar karena meletusnya perang komune dengan Pemerintah Prancis yang menyebabkan 20.000 orang tewas dalam peristiwa yang dikenal dengan Minggu Berdarah itu. 

Saat ini Paris lebih banyak dikenal dengan pariwisatanya. Berbeda dengan kota metropolitan lain, kecuali di La Defense, di bagian lain jarang sekali terlihat gedung pencakar langit. Dalam waktu beberapa tahun ke depan, barulah kita bisa melihat gedung-gedung tinggi karena aturan batas tinggi bangunan telah diperbarui pemerintah sejak 2006. Ini artinya, sebelum wajahnya berubah menjadi metropolitan modern, Anda perlu mengunjungi Paris, The City of Love.  Ada apa saja?

 

MENARA EIFFEL

 

Dibangun tahun 1887-1889 oleh Gustave Eiffel, menara ini merupakan lambang kebanggaan Prancis khususnya Paris, karena merupakan peringatan Revolusi Prancis 1889.  Ada jutaan kisah romantis menyertai bangunan tertinggi di Paris ini.  Belum lagi impian para wanita di dunia menerima lamaran di Eiffel Tower. Lebih dari 200 juta wisatawan mancanegara mengunjunginya setiap tahun. Menara yang dicat setiap tujuh tahun ini memiliki beberapa spot yang bisa dikunjungi. Tingkat pertama dan kedua dapat dicapai dengan tangga, sedangkan ke tingkat ketiga perlu naik lift. Untuk naik perlu beli tiket EUR 3-8 (tergantung sampai lantai berapa). Dengan tinggi 325 m, menara ini bisa bergoyang hingga 6 cm apabila kondisi berangin. Lokasinya di Champ de Mars, sekitar 2 km dari Champs Elysees. Transportasi umum apa pun di Paris pasti melalui Menara Eiffel ini.

 

ARC DE TRIOMPHE

 

Monumen yang dibangun Napoleon Bonaparte untuk menghormati jasa tentaranya ini merupakan obyek kedua yang sering difoto di Paris setelah Menara Eiffel. Nggak perlu waktu khusus mengunjunginya karena terletak di ujung Champs Elysees yang biasa disambangi turis. Anda bisa menggunakan metro dan turun di George V. Posisi foto paling bagus justru di seberang Arc de Triomphe. Anda juga bisa masuk dengan membeli tiket.

 

MUSEUM LOUVRE

 

Terletak di komplek Istana Louvre, salah satu ikon Paris yang harus dikunjungi. Merupakan salah satu museum yang paling banyak dikunjungi wisatawan. Sekitar 400.000 karya seni berupa lukisan, patung, ukiran, kuningan dan berbagai benda dunia disimpan di museum ini. Termasuk yang paling banyak ingin dilihat orang apa lagi kalau bukan The Mona Lisa karya Leonardo da Vinci. Pemegang Paris Pass bisa masuk gratis ke museum ini. Buka pkl.09.00-18.00, kecuali Selasa.

 

PONT DES ARTS – JEMBATAN CINTA

 

Bila berjalan kaki sedikit ke arah tenggara, keluar dari area Louvre menuju Sungai Seine dan belok kiri, Anda akan menemukan sebuah jembatan di mana banyak pasangan berdiri di pagar jembatan sambil melempar sesuatu ke dalam Sungai Seine. Disebut Jembatan Cinta. Di situ banyak pasangan membawa gembok, menguncinya  dan kemudian  melempar kuncinya ke dalam sungai, untuk menandakan bahwa cinta mereka akan terkunci selamanya. Banyak wisatawan ikut-ikutan melempar kunci. Kalau mau coba, silakan.

 

NOTRE DAME CATHEDRAL

 

Meskipun merupakan tempat ibadah umat Katolik Roma, gereja ini dikunjungi jutaan wisatawan setiap tahunnya. Terutama arsitektur Gothic yang dianggap terbaik ini menjadi salah satu daya tarik tersendiri. Gereja yang dipersembahkan bagi Bunda Maria ini berada tepat di sisi Sungai Seine.

Salah satu yang menarik, di sini tersimpan Mahkota Duri Yesus yang sudah dikonfirmasi merupakan yang asli. Mahkota ini dikeluarkan setiap Jumat Pertama, setiap Jumat di masa Pra Paskah pukul 3 sore dan saat Jumat Agung antara pukul 10.00-17.00.

Kecuali sedang berlangsung acara keagamaan penting, gereja ini terbuka untuk umum sejak pkl.08.00-18.45. Kalau mau berfoto-foto dengan tidak banyak orang, Anda bisa datang jam 7 pagi sebelum terlalu ramai dan panjang antrean masuknya.

 

POINT ZERO ATAU TITIK NOL, BELIEVE IT OR NOT

 

Kalau Anda sudah di Notre Dame, temukan plat kuningan segi delapan di alun-alun  di depan pintu utama gereja. Biasanya titik ini dikerumuni banyak orang. Itulah yang disebut Titik Nol. Kalau disebut 20 km dari Paris, hitungan nolnya dari titik ini nih.

Banyak mitos yang menyertai Titik Nol itu. Ada yang mengatakan, kalau menginjak titik tersebut, menghadap gereja dan berdoa intensi pribadi, dipastikan Anda akan kembali ke Paris lagi. Ada juga pasangan yang menginjakkan kakinya satu di titik tersebut untuk kelanggengan hubungan, dan macam-macam mitos lainnya.

 

MONTMARTRE

 

Dikenal sebagai kampung kesenian. Berada di bagian utara Paris. Di sini Anda bisa menikmati pemandangan Kota Paris sekaligus menghabiskan waktu bersantai dengan banyak seniman yang bisa melukis wajah Anda hanya dalam 30 menit. Atau Anda bisa memilih duduk di kafé sambil bersantai karena di sini juga gudangnya makanan enak. Letaknya di perbukitan dan merupakan daratan tertinggi di Paris dan suasananya sangat mendukung untuk rileks. Di sini juga terdapat Basilique du Sacre-Coeur, gereja Katolik yang dipersembahkan untuk Hati Kudus Yesus.

 

(Bersambung)

Teks: Christina Ermin Foto: Christina Ermin, Shutterstock
Comment