BALADA TULIP BELANDA DAN AMARILIS GUNUNGKIDUL 2016-06-14 00:00

 

 

Awal  Mei lalu MyTrip dan beberapa media baik dari Indonesia, Malaysia, Brazil dan Rusia diundang Netherlands Board of Tourism and Convention (NBTC) untuk mengunjungi lokasi wisata di Belanda. Kami semua cukup beruntung karena saat itu, meskipun di minggu-minggu terakhir, kami masih bisa menikmati indahnya taman bunga tulip di Keukenhof, Lisse, Belanda.

 

Taman Bunga Tulip

 

Ya untuk tahun 2016 ini, taman seluas 32 hektar yang memiliki koleksi hampir 7 juta jenis bunga itu dibuka pada 24 Maret hingga 16 Mei. Meski datang dua minggu sebelum tutup, MyTrip masih bisa melihat betapa indahnya hamparan aneka warna bunga tulip yang memesona. Penataan tanaman pun sangat rapi dan berseni. Seperti pada sebuah kebun di mana bunga yang berjenis tinggi ditanam di posisi paling belakang kemudian disusul yang lebih pendek dan yang paling pendek. Sehingga semua pesona jenis bunga bisa dilihat.

 

 

Selain kombinasi tinggi rendah, penataan juga didasarkan pada kombinasi warna bunga. Sehingga setiap hamparan kebun bunga selalu mendatangkan decak kagum dan pujian. Hebatnya lagi, pengelola selalu mengembangkan jenis-jenis baru sehingga tiap tahun koleksi bunga bertambah dan setiap tahun berganti tema. Setiap tahunnya ada 40-an ahli taman dan bunga tulip yang merancang dan mengatur tata letak bunga tulip sesuai dengan tema. Jadi, tidak masalah bila tiap tahun datang ke Belanda hanya untuk menikmati bunga tulip, karena selalu berbeda dan memberikan kesan baru.

 

 

Balada bunga tulip yang indah, memesona dan mendatangkan ratusan ribu turis  manca negara, sebenarnya bisa mengingatkan bangsa ini pada keindahan bunga amarilis yang hanya mekar setahun sekali di kebun milik Sukadi di daerah Patuk Gunungkidul, Yogyakarta. Andaikan pemilik kebun dibantu pemda, ahli bunga dan taman dalam mengembangkan bunga amarilis dan menatanya,  sehingga tiap tahun ada variasi warna baru dengan penataan baru bukan tidak mungkin di Indonesia akan ada Festival Bunga Amarilis di awal Desember.

Teks & Foto: Adi Pamungkas
Comment