SPEDAGI, SENSASI BERSEPEDA BAMBU DI DESA KANDANGAN 2018-05-18 00:00

Spedagi di depan Omah Yudhi

 

Trippers hobi gowes tapi mau sensasi dan pengalaman yang lain dari biasanya? Spedagi jawabannya. Apa itu dan di mana?

 

Spedagi merupakan singkatan dari "Sepeda Pagi" yang merupakan kegiatan hasil rintisan dan ide cemerlang Bapak Singgih S. Kartono sejak tahun 2013. Adapun tujuan dibentuknya kegiatan ini yakni untuk membawa Desa Kandangan tetap menjaga kelestarian lingkungan dan kembali ke alam. Desa ini masih sangat asri dan jauh dari keramaian. Di mana lokasinya? Di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

 

Baca juga: "Andai Gajah Bisa Ngomong, Dia Akan BIlang, 'Gowes Bareng Doong...'"

 

Dari Jakarta ke Temanggung paling dekat lewat Semarang. Bisa naik pesawat, kereta ataupun bus umum. Nah dari Semarang ke Temanggung bisa dengan bus umum ataupun kendaraan sewa tentunya. Perjalanan 2 sampai 2,5 jam. Dari Kota Temanggung hanya dibutuhkan waktu sekitar 30 menit saja ke Desa Kandangan tapi harus dengan kendaraan sewa atau mobil pribadi karena nggak ada transportasi umum. Akses menuju Desa Kandangan sudah terbilang sangat baik. Jalan beraspal sudah tersedia sehingga memudahkan para pengunjung untuk menuju lokasi ini baik menggunakan sepeda motor ataupun kendaraan roda empat.

 

Sepeda hasil rakitan Bapak Singgih ini terbilang sangat unik, karena beliau mengembangkan produk sepeda yang terbuat dari bambu dengan menggunakan metode kerajinan tangan. Meskipun menggunakan bahan dasar bambu, sepeda yang diproduksinya tetap mengedepankan kualitas. Kekuatan dan kekokohannya nggak perlu diragukan lagi.

 

Ini sepeda bambu lho!

 

Selain disewakan, sepeda ini ada juga yang diperjual belikan. Untuk sewa dipatok tarif Rp100.000/hari untuk satu sepeda. Sementara sepeda yang diperjualbelikan harganya bervariasi, mulai Rp3,5 juta hingga Rp4,5 juta.

 

Baca juga: "Berakit-rakit ke Hulu, Bersepeda Gunung Kita ke Tangkuban Perahu"

 

Dengan harga sewa yang relatif terjangkau ini Trippers mempunyai kesempatan untuk mengeksplor Desa Kandangan yang masih sangat alami dengan bersepeda. Rindangnya pepohonan di sepanjang jalan membuat udara terasa sejuk apalagi saat angin bertiup semilir. Keriaan dan kenyamanan bersepeda dilengkapi dengan keramahan masyarakat Desa Kandangan.

 

Lalu apa saja yang bisa ditemukan atau dilihat selama mengelilingi Desa Kandangan? Selain panorama alam dan suasana pedesaan yang masih sangat kental, Trippers juga bisa singgah di beberapa bangunan unik untuk berfoto-foto. Sebut saja Omah Yudhi, Omah Kelingan ataupun Omah Kapsul. Bangunan unik ini sebenarnya penginapan yang lokasinya terdapat di tepi sawah ataupun di tengah kebun. Tarifnya bervariasi, mulai Rp150.000 hingga Rp300.000/malam dengan fasilitas sarapan untuk 2 orang. Kalaupun nggak menginap, pihak pengelola tetap memberikan kesempatan untuk berfoto-foto bagi para pengunjung, tapi jangan lupa minta izin ya.

 

Di depan Omah Kelingan

 

Teks & Foto: Arief Nurdiyansah
Comment