ADA CURUG BANDUNG, TAPI DI KARAWANG 2017-02-23 00:00

Curug Jodo

 

Kabupaten Karawang lebih dikenal sebagai kawasan lumbung padi, dan belakangan berangsur menjadi kota industri. Masih jarang yang tahu, di salah satu area yang berbatasan dengan Jonggol Bogor terdapat deretan air terjun dalam satu aliran sungai yang sangat menarik. Air terjun ini bisa menjadi alternatif ngadem bagi warga Jakarta, Bekasi dan Bogor. Namanya Curug Bandung, dan di bawahnya lagi ada Curug Peuteuy (atau sering disebut Pete), Curug Cimata Heulang, Curug Lisung dan Curug Jodo. Letaknya di Desa Mekarbuana, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Karawang. MyTrip mencoba menyusurinya beberapa waktu lalu. Melihat lokasinya yang dekat Jonggol, MyTrip memilih menggunakan akses Jalan Transyogi Cibubur ke arah Jonggol, bukan akses Bekasi-Karawang-Loji.

 

Curug Bandung

 

CARA KE SANA

Setelah keluar tol Cibubur dan masuk ke Jalan Alternatif Cibubur (Transyogi), arahkan kendaraan terus saja. Di perempatan Cigelam masih lurus terus. Begitu juga saat melihat belokan kiri ke arah Cibarusah, kita ambil lurus ke arah Cariu/Jonggol. Tapi nanti begitu arah Cariu dan Jonggol Kota terpecah, ambil ke kiri ke arah Cariu. Melewati Pasar Jonggol, lalu ada belokan lagi, kita terus lurus. Sekitar 15 menit kemudian kita akan sampai di perempatan yang cukup ramai, penandanya di sebelah kiri ada Indomaret, dan di hadapan kita ada plang hijau bertuliskan “DENHARRAHLAT KOSTRAD” ke arah kiri. Nah kita belok kiri di perempatan itu (kalau ke Curug Country belok kanan (baca di sini). Lima menit kemudian ada pertigaan, ada plang “DENHARRAHLAT” lagi ke arah kanan, kita ikut ke kanan.

 

Sekitar 10 menit kemudian kita melewati jembatan berwarna hijau dan di depannya ada gerbang bertuliskan “Selamat Datang di Kab. Karawang”. Masuk Karawang, pemandangan yang kita lihat di kiri kanan adalah hamparan sawah, dan di sebelah kanan jauh di sana berderet Pegunungan Sanggabuana. Keren lho! Nggak kalah sama pemandangan di luar negeri.

Pegunungan Sanggabuana di kejauhan

 

Lalu 15 menit kemudian ada pertigaan lagi, ada plang “DENHARRAHLAT” lagi ke arah kanan, kita ikut ke kanan lagi. Tak jauh dari situ ada Indomaret di kiri dan ada belokan ke kanan, kita lurus saja, melalui Pasar Loji yang cukup ramai. Nggak jauh dari situ ketemu perempatan kecil tapi ramai, ada plang “DENHARRAHLAT” lagi ke arah kanan, masih ikutin belok kanan. Di perempatan itu sudah ada plang berwarna kuning bertuliskan “Curug Cigentis, Curug Bandung, Empangsari, Buana Tirta”.

 

Ya, setelah melewati DENHARRAHLAT, RM Empang Sarimas, Buana Tirta, kita akan menemukan gerbang bertuliskan “Desa Wisata (Kampung Turis) Mekarbuana”. Bayar tiket masuk dulu di sini Rp 5.000 per orang. Setelah gerbang masih ada pertigaan lagi, belok kanan, ikuti petunjuk ke Kampung Turis. Nah begitu ketemu gerbang masuk Kampung Turis, kita terus saja ambil jalan menanjak di sebelah kanan.

 

Ketemu parkiran pertama, lanjut lagi hingga ketemu parkiran lagi di sebelah kiri, dan ada plang “Curug Cigeuntis, Lembah Ciherang, Batu Tumpang”. Parkirlah kendaraan Anda di sini. Total perjalanan dari keluar tol Cibubur 2,5 jam tanpa macet.

Parkir di sini

 

MAMPIR DULU KE BATU TUMPANG DAN CURUG LAINNYA

Di tempat parkir, setelah bayar parkir mobil Rp 10.000, pasti Trippers ditawari naik ojek untuk ke curug. Harga yang ditawarkan Rp 15.000 dan bisa turun jadi Rp 10.000. Kalau mau hemat tenaga silakan naik ojek karena usai turun dari ojek kalian harus jalan kaki lagi. Tapi sebenarnya jalur naik sampai batas ojek tak bisa lewat lagi nggak jauh, jalan kaki santai sambil foto-foto antara 10-15 menit. Memang jalur mendakinya lumayan curam melewati trek beton/semen dengan rumah warga di kiri kanan. Kalau kalian membawa motor, nggak usah parkir di bawah, tapi terus aja naik, karena di atas banyak lahan parkir di halaman rumah warga yang buka 24 jam.

Batas akhir ojek

 

Begitu trek beton habis dan ojek harus berhenti, kita akan dihadapkan pada jalur batu yang berundak-undak. Ketemu gerbang dan loket tiket, bayar Rp 10.000/orang. Dari gerbang jalan kaki 5 menitan kita akan melihat Batu Tumpang di sebelah kiri dan Bale Cinta.  Bolehlah mampir dulu di sini dan berfoto. Lumayan buat masuk Instagram, hehe.

Bale Cinta di dekat Batu Tumpang

 

Maju dikit dari Batu Tumpang, di sebelah kanan sudah terlihat Curug Peuteuy. Karena tujuan utama kami Curug Bandung, jadi kami tak turun ke Curug Peuteuy, hanya memotretnya dari kejauhan. Trek mulai berubah menjadi tanah merah padat diseling bebatuan, dan lumayan terjal. Untungnya sebagian besar trek ada undakannya walaupun tidak beraturan.

 

 

Curug Peuteuy

 

Curug Cimata Heulang yang hanya terlihat plangnya saja juga tidak kami mampiri. Begitu juga Curug Lisung yang hanya kelihatan mengintip sedikit di balik rimbun pepohonan. Trek masih naik kemudian menurun. Begitu tiba di Curug Jodo barulah kami mampir. Curug utamanya hanya sekitar 4 meteran tingginya, mengalir, lalu membentuk undakan lagi di bawahnya. Di sini ada satu warung tempat kita bisa istirahat sebentar.

 

Kami lanjut lagi melewati bagian atas Curug Jodo, melintasi batu besar yang cukup licin bila hujan (kebetulan kami datang saat hujan). Tak sampai 5 menit mulailah terlihat tujuan utama kami: Curug Bandung. Suaranya terdengar bergemuruh. Ya curug ini lumayan tinggi, +/-20-an meter.

Melewati bebatuan di samping aliran curug

 

BISA MANDI-MANDI ATAU CUKUP MENGAGUMINYA SAJA

Curug Bandung

 

Curug Bandung bisa dinikmati dengan mandi-mandi di kolam yang terbentuk di bawahnya, bisa juga dipandangi dan difoto-foto saja dari sisi kiri, depan (pas di jembatan bambu), atau sisi kanan tempat terdapat warung-warung. Untuk yang mau mandi di kolam di bawah curug, walaupun ada bagian dangkalnya, tetap harus hati-hati karena ada bagian yang cukup dalam. Kamar bilas tersedia di area curug. Warung makan menyajikan mie instan, karedok dan aneka makanan kecil kemasan, juga berbagai pilihan minuman.

 

Keistimewaan Curug Bandung, selain cukup tinggi, formasi bebatuannya juga membuat aliran air tampak memilih-milih jalur, cantik bila difoto. Tapi meski bebatuannya kelihatan sedikit berundak, sepenglihatan MyTrip nggak ada pengunjung yang coba menaikinya. Mungkin licin. Kalau nggak licin, tebing sisi luar curug tampaknya cocok buat kegiatan canyoning ataupun shower climbing.

 

COCOKKAH BUAT ANAK-ANAK?

Medan ke Curug Bandung nggak bisa dikatakan ringan, tapi anak-anak di atas 5 tahun masih bisa untuk mencapainya, asal tentunya tetap diawasi, terutama saat melintasi ruas bebatuan menjelang tiba di curug.

 

Jalan kaki dari parkiran sampai ke Curug Bandung +/-45 menit jika tanpa berhenti, dengan jarak +/-2 km dan elevasi +/-200 meter saja.

 

Di luar area Curug Bandung dkk, ke atas lagi ada Curug Cigeuntis yang lebih menantang. Sedangkan di kawasan Jonggol ada Curug Cipamingkis, Curug Ciherang (keduanya pernah ditulis, baca di sini), juga Curug Country (baca di sini), Penangkaran Rusa Cariu (baca di sini).

 

Teks: Mayawati NH Foto: Mayawati NH, Raiyani Muharramah
Comment