SITI INGGIL DI UJUNG SELATAN PULAU JAWA 2016-06-04 00:00

Batu karang menjulang yang menjadi ikon Tanjung Papuma

 

Pesisir selatan Pulau Jawa dari ujung barat di Ujung Kulon sampai ujung timur di Alas Purwo sarat dengan pantai-pantai nan aduhai. Tak semua berombak besar, pun tak semua mengusung mitos pantai selatan. Tapi yang jelas hampir semuanya cantik dengan “gaya”masing-masing. Tanjung Papuma harus disebut sebagai salah satunya. Jaraknya +/-40 km dari pusat kota Jember. Tepatnya berada di Desa Lojejer, Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember, Jawa Timur.
 

CARA KE SINI

Yang tinggal di luar Jawa Timur, terbang dulu ke Surabaya, lalu bisa naik travel dari Bandara Juanda Surabaya ke pusat kota Jember. Jember juga bisa dijangkau dengan kereta api dan bus.

Sekarang dengan adanya penerbangan ke Banyuwangi, kita bisa pilih rute ini, karena jauh lebih dekat ke Jember daripada via Surabaya. Tapi pilihan maskapai dan jadwalnya kurang fleksibel, harganya pun relatif lebih mahal.

Dari Jember untuk mencapai Tanjung Papuma ada 3 pilihan yaitu menyewa mobil (Rp 350.000-500.000), naik taksi (Rp 100.000-150.000), ojek (+/-Rp 50.000). Waktu tempuh 45-60 menit. Sedangkan angkutan umum masih terbilang langka.
 

SIAPA ITU SITI INGGIL?

Berpikir Siti Inggil itu nama orang ya? Ada legendanya? Bukan. Siti Inggil itu nama bukit di ujung kanan Pantai Tanjung Papuma. Bukan berasal dari nama siapa-siapa, tapi Siti Inggil itu berarti “dataran tinggi” dalam Bahasa Jawa. Dari atas bukit batu karang inilah kita bisa melihat sunset maupun sunrise. Ya, Tanjung Papuma terkenal sebagai tempat menyaksikan sunrise dan juga sunset dari titik yang sama karena tanjungnya menjorok jauh ke laut.

 

Sisi barat Tanjung Papuma terlihat dari Bukit Siti Inggil

 

Untuk ke Bukit Siti Inggil kita harus menaiki anak tangga, tapi nggak jauh dan nggak susah kok. Dari sini juga pemandangan terbaik Papuma dapat terlihat. Garis pantai dengan deburan ombaknya, deretan atol dan tentu saja salah satu batu karang menjulang yang menjadi ikon Papuma, terlihat sempurna dari sini. Di kejauahan tampak hutan tropis dengan banyak satwa yang keluar mendekati laut setiap pagi seperti monyet, rusa, ayam hutan, landak, babi hutan hingga trenggiling.

 

BAGAIMANA PANTAINYA?
Pantainya bersih dengan pasir putih halus dihiasi bebatuan malikan. Batu malikan merupakan karang pipih seperti kerang besar. Uniknya bebatuan ini bahkan bisa mengeluarkan bunyi-bunyian khas seperti musik bila terkena ombak.

 

Pantainya berpasir putih dihiasi bebatuan malikan


Tanjung Papuma juga dikenal sebagai tempat pendaratan ikan oleh nelayan sehingga kita bisa melihat aktivitas mereka dengan kapal yang cantik dibalut cat warna-warni. Kawasan dengan garis pantai hingga 25 km ini memang menawarkan panorama komplit pantai, gugusan batu karang, hutan dan pulau.

 


Jejeran kapal nelayan

 

Bila cuaca sedang bagus kita bisa menyewa perahu untuk mendekat ke atol yang berjarak beberapa mil dari pantai. Dilihat dari jauh, deretan atol yang berjejer di Samudera Hindia itu menyerupai kodok raksasa. Lucu dan unik.


APA SAJA FASILITASNYA?

Ada wahana aktivitas luar ruang mulai dari ATV, canopy trail, flying fox, berkuda hingga paket wisata bahari seperti snorkeling, arung ombak, sea fishing,dll.
Pilihan lain buat yang berjiwa petualang bisa mengeksplor gua peninggalan Jepang yang nggak seberapa jauh, +/-30 menit trekking mendaki. Sangat disarankan menggunakan jasa pemandu yang bisa didapat dari Papuma Adventure. Gua ini berada di ketinggian 100 m dan dulunya merupakan tempat pengintaian tentara Jepang pada masa PD II. Berbentuk mirip benteng menghadap ke laut. Di bawahnya terdapat Gua Lawa (kelelawar) dengan kedalaman +/-30 m. Bila air sedang surut pengunjung bisa mendekat dan memasukinya.


ADA PENGINAPAN?
Di sekitar pantai tersedia cukup banyak cottages. Tarifnya Rp 250.000-500.000/malam dengan kamar ber-AC.

Jika suka kemping, pengelola juga menyediakan lahan di 3 area (Serut Camping Ground, Gebang Camping Ground, dan Keben Camping Ground) masing-masing dengan suasana vegetasi yang berbeda.

 

MAKAN DI MANA?
Meski jauh dari pemukiman, jangan khawatir, banyak kok warung tradisional di sekitar pantai. Kuliner khas di Papuma adalah gurita. Hewan laut ini diolah menjadi hidangan gurita bakar asam manis. Wajib dicoba! Selain itu bisa juga menjajal hidangan laut lainnya seperti ikan kerapu, putihan, kakap, tongkol, hingga tuna. Selesai itu tutuplah dengan menyeruput kesegaran es degan (kelapa).

 


Pagi hari di Papuma

Teks & Foto: Dammer Saragih
Comment