KE BALI JANGAN KE SITU-SITU AJA, COBA DEH KE GILI PUTIH SUMBERKIMA 2019-08-14 00:00

Lansekap sempurna Gili Putih Sumberkima

 

Nggak ada yang membantah bahwa Bali selalu menarik buat dikunjungi. Suasana liburan langsung terasa begitu menjejakkan kaki di Pulau Dewata ini. Yang paling sering dikunjungi wisatawan tentulah Kuta, Nusa Dua, Legian, Sanur, atau paling jauh Ubud. Masih jarang yang melipir ke Bali Utara. Nah, dalam kesempatan ke Bali berikutnya coba deh eksplor Bali Utara. Bukan ke Lovina atau Singaraja, tapi ke Gili Putih Sumberkima.

 

 

Ya, namanya memang masih asing. Kalau masih asing berarti masih sepi ‘kan? Iyes! Saat MyTrip ke sana pertengahan Juli 2019, selama 1 jam di sana nggak ada satu pun wisatawan lain yang mampir. Setelah kami hendak beranjak barulah datang 2 tamu asing bersama pemandunya. Makanya buruan ke sini sebelum menjadi terlalu ramai.

 

Baca juga: "Menikmati Keunikan Air Terjun Campuhan di Buleleng"

 

Gili Putih Sumberkima hanya berupa pasir timbul atau gusung pasir yang menyembul di tengah laut nggak jauh dari Pelabuhan Bangsal di Dusun Mandarsari Desa Sumberkima Kecamatan Gerokgak Kabupaten Buleleng, Bali. Ini beda dengan Pelabuhan Bangsal di Pulau Lombok ya. Sama seperti pasir timbul di Raja Ampat, di Derawan atau di tempat lain, luasnya kecil saja. Dari ujung ke ujung terlihat jelas, panjangnya mungkin sekitar 500 m saja. Bentuknya agak mirip angka 9.

 

 

Sekarang di sini sudah ada 2 gazebo untuk berteduh dari teriknya matahari, ada ayunan untuk berfoto, ada beberapa pohon kelapa meskipun masih pendek, dan beberapa pohon lain yang ditanami oleh Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) Kima Bahari yang mengelola tempat ini. Awal ditemukan sekitar tahun 2015 dan mulai dikunjungi wisatawan lokal Bali tempat ini kosong tak ada apa-apa, ya hanya onggokan pasir yang makin lama makin luas.

 

Ada gazebo untuk berteduh sambil memandang lautan biru dan puncak-puncak gunung di sisi Jawa Timur

 

Perairan di sekitarnya jernih, bisa berenang maupun snorkeling di sini. Tapi kalau hanya mau leyeh-leyeh dan berfoto-foto buat diunggah di Instagram juga cocok banget. Bentuk dataran pasirnya yang menjorok di beberapa bagian, dan apalagi ada ayunannya, ditambah latar pegunungan di arah barat (Jawa Timur) maupun di arah Bali, membuat yang hobi dipotret maupun memotret betah berlama-lama di sini. Alokasikan waktu minimal 1 jam deh di sini.

 

Berfoto di ujung gili dengan latar gunung di dataran Pulau Bali

 

Ayunan, spot Instagenic

 

Tempat ini nggak susah ditemukan. Kalau dari Denpasar atau Kuta sih memang jauh, butuh setidaknya 3,5 jam berkendara melewati Bali bagian tengah. Tapi kalau dari Gilimanuk hanya 30 menit. Begitu tiba di Pelabuhan Bangsal, parkirlah kendaraan di area parkir yang disediakan, cukup luas. Hampiri loket Pokdarwis untuk menyewa perahu kayu bermotor. Biaya sewa perahu kecil yang bisa diisi maksimal 6 orang Rp300.000, kalau perahu besar untuk maksimal 10 orang Rp350.000. Harga tersebut untuk PP, dan perahu akan menunggu maksimal 2 jam. Lewat dari itu ada biaya tambahan yang bisa dinego. Perjalanan dengan perahu hanya 15 menit. Ombaknya tenang.

 

Ini perahu yang kecil

 

ASAL MUASAL NAMA DESA SUMBERKIMA

Tahun 1930-an ada sekelompok pelaut Bugis merapat ke desa ini, lalu berusaha mencari sumber air tawar di sepanjang pesisir pantai. Beruntung mereka menemukan air tawar yang keluar dari pecahan-pecahan kima alias kerang, padahal di sekelilingnya air laut. Maka dinamakanlah desa ini Sumberkima.

 

On the way balik dari Gili Putih minta tukang perahu mendekat deh ke tugu penanda lokasi kima yang mengeluarkan air tawar. Nggak jauh kok dari dermaga.

 

Tugu penanda Sumberkima

 

Baca juga: "Belum Banyak yang Tahu, Inilah Blue Lagoon-nya Buleleng Bali"

 

MENGINAP DAN MAKAN

Kalau mau menginap di sekitar Gili Putih Sumberkima, MyTrip merekomen Tuke Menjangan (No. HP 085237110340), penginapan berupa bungalow sederhana yang asri dan pemiliknya sangat ramah. Dengan harga hanya Rp250.000 sudah dapat kamar AC dan sarapan. Dari sini kita juga bisa ambil paket menyelam atau snorkeling ke Pulau Menjangan. Mereka juga bisa menerima order makanan untuk siang dan malam.

 

Kamar di Tuke Menjangan

 

Atau kalau Anda pemakan nonhalal dan mencari menu babi guling, bisa ke Warung Makan Special Babi Pak Dodot, tak jauh dari mulut Jalan Bangsal (Pelabuah Bangsal). Sepiring nasi campur harganya Rp20.000. Pilihan tempat makan lainnya adalah By The Sea Resto & Caffee, resto apung yang dilewati saat naik perahu ke Gili Putih. Menunya tentu saja seafood. Sayang MyTrip nggak sempat mencoba.

 

Resto apung di dekat Gili Putih Sumberkima

 

Bagaimana, sudah siap ke Gili Putih Sumberkima?

Teks: Mayawati NH Foto: Mayawati NH, Wilson Yaptianto
Comment