POTENSI WISATA TRANS PAPUA (Bagian 1): RUTE SORONG-MAYBRAT-MANOKWARI 2019-05-09 00:00

Danau Framu, siapa yang tahan nggak nyemplung di sini

 

Trans Papua, ruas-ruas jalan yang menghubungkan kabupaten-kabupaten di Provinsi Papua Barat dan Papua sambung menyambung memang sampai saat ini belumlah rampung 100%. Targetnya menguhubungkan Kota Sorong di ujung barat dan Kota Merauke di paling timur sepanjang kurang lebih 4.330,07 km. Di antara ruas-ruas jalan itu ada yang merupakan jalur distribusi barang yang sudah lama ada, ada rute yang baru dibuka di wilayah yang selama ini terisolasi, ada yang baru dibuka untuk menciptakan perkampungan baru, dan tentu yang tak kalah penting, ada rute yang dibuka atau diperbaiki demi menunjang pariwisata. Banyak lho potensi wisata di bumi Papua. Bolehlah kita bermimpi, suatu saat hasil pembangunan ini dirasakan oleh semua pihak. Masyarakat Papua bisa mendapatkan manfaat ekonomi dari majunya pariwisata di daerahnya, dan masyarakat di luar Papua tak ragu lagi berwisata ke pulau paling timur wilayah Indonesia ini.

 

Pada tulisan bagian pertama ini, kita bahas potensi wisata di rute Sorong-Maybrat-Manokwari di Papua Barat.

 

Baca juga: "Yang Lain Berburu Tiket Promo ke Jepang, Kami Memilih Blusukan Mahal di Papua"

 

DANAU AYAMARU, UTER DAN FRAMU YANG SUPER BENING

Ketiga danau ini berada di Kabupaten Maybrat, yang baru menjadi kabupetan tahun 2009, pemekaran dari Kabupaten Sorong.

 

Yang terluas dari ketiga danau ini adalah Danau Ayamaru dengan total luas 980 ha, melewati 8 kampung. Dulu sebelum gempa tahun 2014 danau ini lebih luas dan lebih dalam, sekarang sudah jauh menyurut. Masih kelihatan sampai sekarang sisa bagian danau yang dulu tertutup air kini menjadi dataran basah dengan semak-semak, rawa-rawa yang terpisah atau malah sudah mengering dan jadi perkampungan. Danau Ayamaru menjadi sumber air bagi keseluruhan Distrik Aitinyo dan Ayamaru. Juga sumber mata pencaharian karena ikan banyak hidup di sana.

 

Danau Ayamaru

 

Sedangkan Danau Framu yang paling cantik di antara ketiganya adalah bagian kecil di salah satu sudut Danau Ayamaru. Air Danau Ayamaru masuk ke Danau Framu lewat satu celah yang tak terlalu lebar. Kalau Danau Ayamaru penampakan airnya hijau gelap, beda halnya dengan Framu yang biru jernih, mirip Danau Waekuri di Sumba dan Labuan Cermin di Kalimantan Timur. Bebatuan di dasar danau terlihat jelas dari permukaan, layaknya terumbu karang di laut Raja Ampat. Nggak snorkeling pun ikan-ikan yang berenang di danau ini bisa terlihat.

 

Beningnya air Danau Framu

 

Lalu bagaimana dengan Danau Uter? Danau Uter terletak di Distrik Aitinyo. Danaunya sangat luas, sambung menyambung dan meliuk-liuk di antara hutan belantara. Ada tiga bagian danau yang kelihatan terpisah padahal menyambung. Untuk mengetahui keluasannya dan memetakan bagaimana bentuknya, paling pas sewa perahu nelayan untuk keliling danau, atau menerbangkan drone sangat tinggi.

 

Danau Uter

 

Cara ke Danau Ayamaru, Framu dan Uter

Dari Kota Sorong ikuti Trans Papua ke Distrik Ayamaru di Kabupaten Maybrat. Kalau nonstop berkendara dengan jalur jalan yang hampir 100% sudah bagus bisa 3-3,5 jam saja sudah tiba di Kota Ayamaru. Memasuki Distrik Ayamaru, Danau Ayamaru sudah terlihat. Jalan masuk ke Danau Framu juga terlewati.

 

Dari pusat kota Ayamaru ke Danau Framu dekat saja, nggak sampai 10 menit berkendara. Kalau ke Danau Uter lebih jauh, masih sekitar 1 jam lagi. Dan dari Uter ke Framu sekitar 1,5 jam.

 

Jalur Sorong-Maybrat mostly mulus

 

PETIK BINTANG: NEGERI DI ATAS AWAN

Setelah 2 jam berkendara dari Kota Ayamaru dengan kecepatan rata-rata 40-50 km per jam, kita akan memasuki jalanan yang terus menanjak. Sering turun kabut di sini. Kondisi jalanan relatif sudah bagus, aspal mulus, hasil pembangunan pemerintahan Presiden Jokowi.

 

Jalan menuju Petik Bintang

 

Petik Bintang berada di kilometer 259 antara Sorong (km 0) ke arah Manokwari. Ketinggiannya 1.012 mdpl, merupakan titik tertinggi di Trans Papua Barat. Jalanan yang membelah pegunungan di sini terhitung jalan tembus baru, sejak proyek Trans Papua dikerjakan. Salah satu yang tersulit pengerjaannya.

 

Keindahan Petik Bintang

 

Berada di puncak Petik Bintang, area terbuka yang memungkinkan kita memandang lansekap 360 derajat dan melihat gerumbulan awan jauh di bawah, sungguh fantastis!! Tampak di sisi kiri kanan tebing bukit yang dibelah, menampakkan warna-warni bebatuan.

 

Waktu Tempuh & Cara ke Petik Bintang

Dari Sorong berkendara sekitar 6 jam via Ayamaru. Kalau dari Manokwari sekitar 9-10 jam.

 

SABANA KEBAR NAN LEBAR DAN SEPI

Mungkin belum banyak yang tahu kalau Papua Barat juga punya sabana yang Instagramable! Di Distrik Kebar, Kabupaten Manokwari (ada sumber yang menyebutkan masuk KabupatenTambrauw) terdapat lembah yang didominasi oleh sabana, diapit Pegunungan Netoti dan Pegunungan Kombuaki.

 

Kalau datang dari Ayamaru, setelah jauh meninggalkan kawasan Petik Bintang, barulah masuk Kebar. Berhentilah di area di mana jalanan di depan terlihat turun naik dan sedikit berkelok. Di kiri kanan sabana membentang anggun. Berfoto di tengah sabana dengan latar pegunungan, jadi agak-agak mirip di Swiss deh.

 

Sabana Kebar nan lebar dan sepi. Mirip Swiss

 

Cara ke Sabana Kebar

Sabana Kebar dapat dicapai dari Kota Manokwari sekitar 4 jam. Dari Ayamaru 6 jam kalau nonstop. Konturnya turun naik, di beberapa ruas berliku.

 

Cara Ke Sorong

Ada beberapa maskapai yang melayani penerbangan Jakarta-Sorong baik yang langsung maupun transit di Makassar atau Manado, yakni Garuda, Batik Air, Sriwijaya Air, Lion Air.

 

Artikel lengkap tentang Trans Papua pernah dimuat di Majalah MyTrip vol 30/2018. Untuk pembelian edisi tersebut bisa hubungi WhatsApp 0811821006.

 

Teks: Mayawati NH Foto: Gunata Gura, Mayawati NH, Priyo Tri Handoyo
Comment
Efersiwa

Terimakasih infonya..bagian ke 2 pasti danau anggi dan gunung botak

2019-06-08